Jumat, 18 November 2016

MEWUJUDKAN GENERASI EMAS INDONESIA 2045


Generasi Indonesia Emas 2045 menjadi tema yang disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh pada sambutan Peringatan Hari Peringatan Hari Pendidikan Nasional pada tanggal 2 Mei 2012. Karena pada periode tahun 2010 sampai dengan tahun 2035 Indonesia mendapatkan Bonus Demografi yang akan berlangsung pada tahun tersebut. Menurut Badan Pusat Statistik 2011, jumlah anak usia 0-9 tahun mencapai 45,93 juta, sedangkan anak usia 10-19 tahun mencapai 43,55 juta jiwa. Mereka inilah anak-anak Generasi Emas 2045, yang harus mendapat pendidikan secara sungguh-sungguh. Jangan sampai menjadi bencana demografi membebani Indonesia. Kelompok anak usia dini 0-9 tahun merupakan masa keemasan (the golden age) seorang anak menjadi periode yang sangat penting dalam perkembangan fisik dan mental.
Dalam Undang-Undang Pendidikan Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selanjutnya Pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Dengan demikian, sudah dijelaskan bahwa Pendidikan itu harus didapatkan karena sangat penting untuk mengembangkan potensi. Apalagi di era seperti ini, apabila anak bangsa tidak mau memajukan diri nya dan tidak diberikan bantuan masalah pendidikan maka generasi bangsa untuk mewujudkan Indonesia Emas akan semakin lama dan bisa tertunda. Semua warga Indonesia harus mau berbondong-bondong mewujudkan Generasi Emas Indonesia yang merupakan tujuan Indonesia dan di tunjukkan kepada Generasi yang berpendidikan. Generasi yang harusnya memiliki kompetensi, karakter, nilai religius dan semangat unggulan dalam kehidupan. Juga memiliki sikap, pola pikir, konsep dan berperilaku unggul dengan wawasan yang cerdas, luas, produktif, kreatif, dan inovatif.  Sehingga menumbuhkan tanggung-jawab dan kontribusi nyata dalam mewujudkan lingkungan dan kehidupan yang sehat, damai, tenteram, aman, nyaman, bermartabat dan berkelanjutan seutuhnya.
Menurut Rossabeth Moss Kanter, generasi masa depan akan didominasi oleh nilai-nilai dan pemikiran cosmopolitan, sehingga dituntut memiliki 4C yaitu: concept, competence, connection, dan confidence. Untuk melahirkan para inspirator, inisiator, motivator, dan organisator bangsa yang kompeten. Thomas J. Stanley menunjukkan bahwa dari 100 faktor yang berpengaruh terhadap kesuksesan seseorang, IQ hanya diurutan ke-21, bersekolah di sekolah favourite diurutan ke-23, dan lulus dengan nilai terbaik/hampir terbaik cuma faktor sukses diurutan ke-30. Sementara 10 faktor pertama utama adalah: jujur, disiplin, trampil, dukungan keluarga, kerja keras, mencintai pekerjaan, kepemimpinan, semangat & berkepribadian kompetitif, pengelolaan kehidupan, dan kemampuan menjual gagasan & produk.
Sebagai Mahasiswa juga harus mau berkontribusi mewujudkan Generasi Indonesia Emas yang akan diwujudkan pada 100 tahun merdeka Indonesia. Menurut saya, mahasiswa merupakan agen perubahan yang harus membantu masyarakat dengan berbagai ide-ide dan karyanya. Sebagai mahasiswa, supaya sadar bahwa menuntut ilmu di perguruan tinggi bukanlah hanya untuk mendapat nilai yang tinggi, tetapi dituntun untuk mendapat ilmu yang nantinya bisa diterapkan untuk masyarakat luas. Mahasiswa harus mampu mengutamakan kepentingan bersama terlebih dahulu, karena apabila lebih mementingkan kepentingan pribadi maka mahasiswa tidak akan ada yang membantu masyarakat karena mereka akan lebih memilih untuk menghabiskan waktu dengan melakukan hal yang kurang bermanfaat.
Mahasiswa supaya bisa memahami dan menjalani nilai-nilai yang terdapat pada Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat. Pendidikan diperlukan agar mahasiswa memiliki intelektual yang tinggi dan wawasan yang luas sehingga membantu di dalam proses berpikir untuk mencari solusi terhadap berbagai persoalan. Penelitian diperlukan untuk menghasilkan sebuah karya yang berguna bagi masyarakat dengan landasan research agar karya tersebut tepat sasaran. Pengabdian masyarakat diperlukan agar ilmu yang didapat oleh mahasiswa tidak disimpan untuk dirinya sendiri tetapi berusaha agar masyarakat juga merasakan manfaat dari ilmu yang dimiliki oleh mahasiswa.
Ada empat peran yang harus dimiliki oleh mahasiswa. Keempat peran ini adalah peran yang ideal dan seharusnya dimiliki oleh mahasiswa. Keempat peran itu, adalah:
1.      Agent of change
Mahasiswa berperan di dalam melakukan perubahan terhadap kondisi bangsa. Saat ini bangsa kita sedang mengalami kondisi terpuruk. Dari segi ekonomi kita melihat masih banyak rakyat Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan. Kesenjangan antara si Kaya dan si Miskin sangat jelas sekali terlihat. Yang kaya sibuk memperkaya diri sendiri sementara yang miskin harus berjuang keras untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari mereka. Dari segi politik, kita melihat banyak pejabat yang melakukan korupsi. Mereka sibuk untuk memperkaya diri sendiri dan melupakan amanahnya untuk menyejahterakan rakyat. Bagaimana ingin menyejahterakan rakyat sementara uang rakyat saja mereka curi. Sungguh ironi memang Indonesia merupakan negara yang kaya dengan sumber daya alam yang dimilikinya tetapi untuk menyejahterakan kehidupan rakyat saja, negara ini belum mampu untuk melakukannya. Untuk itu mahasiswa sebagai agent of change diharapkan dapat membuat perubahan terhadap bangsa ini.
2.      Iron Stock
Iron stock merupakan peranan mahasiswa yang tidak kalah penting, dengan idealisme yang dimilikinya membuat mahasiswa menjadi tangguh untuk menggantikan generasi-generasi sebelumnya. Mahasiswa adalah aset yang penting di dalam melakukan pergerakan dan perubahan. Tentunya di dalam menjalankan peran ini mahasiswa harus memiliki skill yang di dapat dari pengalaman organisasi di kampus dan mahasiswa harus memiliki akhlak mulia agar ilmu yang ia dapat dapat dipergunakan untuk melakukan hal-hal yang baik.
3.      Social control
Mahasiswa berperan dalam melakukan kontrol ketika melihat adanya gejala yang tidak beres di tengah-tengah masyarakat. Mahasiswa yang akan mengontrol perilaku pemerintah yang bertentangan dengan Undang-undang dan merugikan masyarakat. Kontrol yang dilakukan oleh mahasiswa bisa saja dalam bentuk demonstrasi. Selama ini orang berpandangan negatif terhadap mahasiswa yang melakukan demo. Padahal demo yang dilakukan oleh mahasiswa itu hanya semata-mata untuk membela kepentingan rakyat. Siapa lagi yang akan membela dan menjadi garda terdepan dalam pergerakan untuk rakyat kalau bukan mahasiswa yang notabene juga berasal dari rakyat. Tentunya demo yang dilakukan oleh mahasiswa harus mengindahkan norma-norma yang ada sehingga demo dapat berjalan dengan tertib dan damai. Selain dengan demonstrasi, mahasiswa juga dapat melakukan kontrol sosialnya dengan jalan diskusi dan melakukan kajian. Namun cara seperti apa yang tepat untuk melakukan kontrol sosial, itu dikembalikan kepada diri masing-masing mahasiswa.
4.      Moral Force
Mahasiswa dituntut untuk memiliki akhlak yang baik, karena mahasiswa berperan sebagai teladan di tengah-tengah masyarakat. Segala tingkah laku mahasiswa akan diamati dan dinilai oleh masyarakat. Untuk itu mahasiswa harus pandai menempatkan diri dan hidup berdampingan di tengah-tengah masyarakat.


            Apabila empat peran mahasiswa tersebut dimiliki oleh mahasiswa dan dapat terlaksana maka mahasiswa dapat mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045. Dan juga mahasiswa bisa membantu Bangsa Indonesia ini untuk membentuk generasi yang bisa mewujudkan cita-cita tersebut. Saya yakin, apabila Mahasiswa dan seluruh peran yang mempunyai keyakinan bisa mewujudkan Indonesia Emas bekerja sama dan berusaha keras membangun generasi berkarakter dan berpendidikan, maka dengan mudah pada tahun 2045 nantinya Indonesia Emas bisa terwujud. Selain itu, semua peran kemajuan bangsa ini supaya tidak melupakan atau melalaikan kewajibannya, jangan sampai terlena dengan hal yang bisa membuat semuanya hancur. Karena banyak sekali masyarakat yang mengambil kesempatan untuk mendominasi negeri ini disaat mereka merasa diutamakan. Semua bisa diatasi dan dicegah apabila mereka disadarkan dengan hal yang tidak hanya mengutamakan ego dan hawa nafsu mereka. Masyarakat luas terlebih dahulu diberikan pengarahan sosialisasi tentang Generasi Indonesia Emas terlebih dahulu, agar mereka sama mau bergerak untuk mewujudkannya. Dan juga mau bertanggung jawab dengan apa yang telah diberikan kepada Indonesia Emas nantinya. Mari kita wujudkan Indonesia Emas 2045 sebagai hadiah untuk negeri pada 100 tahun kemerdekaan Indonesia dengan tidak melupakan segala norma dan aturan yang menjadi pedoman bangsa kita. Kita boleh semakin maju tapi kita tidak boleh melupakan hal yang menjadi ciri khas bangsa kita dan nilai leluhur yang telah diperjuangkan pada saat kemerdekaan. Selamat berjuang.